Dengan demikian Scene memberi definisi tempat atau setting dimana
kejadian dilangsungkan. Hal ini bisa dilihat dari produksi teater, dimana sebuah
babak bisa dibagi dalam sejumlah scene, masing – masingnya berlangsung pada
lokasi yang berbeda.
Satu scene bisa terdiri dari satu shot atau sejumlah shot yang
menggambarkan peristiwa yang bersinambungan.
Contoh : film up yang aktornya ellie dan carl mereka sedang berdialog di
dalam rumah dengan ditutupi oleh selimut dan digantungkan dengan sehelai tali
yang membentuk sebuah tenda kemah dalam adengan tersebut terdiri dari
beberapa shot dari detik ke 0:05 kurang lebihnya sampai ke detik 0:30
Shot mendefinikan suatu rangkaian gambar hasil rekaman kamera tanpa
interupsi. Tiap shot adalah satu take.
Apabila dibuat shot tambahan diambil dari
set – up yang sama di sebabakan karena kesalahan teknik atau dramatic shot –
shot tambahan itu dinamakan re – take. Kalau set – up diubah dalam satu dan
lain cara kamera berpindah, lensa berubah atau action lain yang diambil itu
adalah shot baru, bukan sebuah re – take.
Contoh: film up adegan berdialog Ellie dan Carl dari detik ke 0:5 sampai
detik ke 0:35. Sebuah sequence adalah serangkaian atau shot – shot, yang
merupakan suatau kesatuan utuh. Sebuah sequence bisa berlangsung pada satu
setting atau di beberapa setting. Action harus berkait secara tepat dalam sebuah
sequence manakala terdiri dari sejumlah shot yang runtut dengan cut langsung
hingga melukiskan kejadian yang berlangsung sebagaimana kenyataan
sebenarnya.
Sebuah sequence bisa dimulai sebagai adegan exterior, dan dilanjutkan
di dalam gedung, karena sang pemain masuk dan terlibat percakapan atau
lainya. Sebuah sequence bisa dimulai atau diakhiri dengan sebuah “ fade “ atau “
dissolve “; atau bisa pula dengan “ cut “ langsung dengan mengelompokkan
semua sequence.
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon